Satu hal yang berbeda dari
ujian nasional (UN) tahun 2018 adalah adanya soal mata pelajaran matematika
yang harus dijawab dengan isian singkat. Kebijakan baru ini diterapkan untuk
mengukur kemampuan siswa melalui soal yang menggunakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi (high order thinking skills).
Hal tersebut dikemukakan
Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kiki Yuliati, saat
pembukaan Rapat Koordinasi Training of Trainers (ToT) Sosialisasi
Pelaksanaan UN 2018 di Jakarta, Minggu (11/12/2017).
“Dari sisi tujuan
penilaiannya sendiri, isian singkat ini untuk mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa,” ujar Kiki.
Ia menegaskan, isian singkat
untuk mata pelajaran matematika ini tidak sama dengan esai. Namun, akan ada
mekanisme penilaian atau scoring khusus untuk jawaban berupa isian
singkat. Saat ini BSNP dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
baru mengembangkan soal UN dengan jawaban isian singkat untuk mata pelajaran
matematika. Ke depan, secara bertahap akan dikembangkan pula soal dengan
jawaban isian singkat untuk mata pelajaran lain.
“Kita baru mengembangkan
matematika untuk skala jumlah peserta UN yang besar ini. Kita lakukan bertahap,
dimulai dari matematika,” kata Kiki. Ia menambahkan, jumlah butir soal untuk
isian singkat tersebut tidak banyak. “Jadi belum dominan,” tuturnya.
Sejak bulan Agustus 2017,
BSNP telah menerbitkan Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 yang
dapat diunduh di laman https://www.kemdikbud.go.id.
Kiki menuturkan, kisi-kisi soal UN dibuat BSNP bekerja sama dengan Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud.
Kisi-kisi yang telah
diterbitkan itu mencakup untuk semua soal, sehingga bisa dijadikan sebagai soal
pilihan ganda maupun isian singkat. “Jadi satu kisi-kisi yang sama, lalu dari
kisi-kisi itu kita memilah dan memilih mana yang bisa untuk pilihan ganda, mana
yang bisa untuk isian singkat,” katanya (sumber kemdikbud.go.id)
No comments